Paper Rex (PRX) dari Asia Tenggara ngebantai Fnatic (FNC) yang udah keringetan dari lower bracket. Skor akhir? 3–1 buat PRX! Selamat ya, Mereka nggak cuma menang, tapi literally ngajak Fnatic keliling map sambil bilang: “Bro, pulang aja, ini panggung kami!”
Cerita Pendek Sebelum Panasnya Toronto
Sebelum final ini, PRX udah kayak rollercoaster yang nggak bisa dihentikan. Mereka nyikat semua lawan dari upper bracket kayak lagi nge-rank smurf. Sementara Fnatic? Mereka kudu babak-belur dulu di lower bracket, ngelewatin Wolves Esports di semifinal bawah dengan skor 3–1. Tapi ya gitu, stamina dan mental udah kayak baterai HP 10% disuruh main Genshin Impact.
Konteks Grand Final & Momentum PRX
PRX masuk ke final di jalur Dompet Atas (Upper Bracket) dengan kepercayaan diri tinggi setelah menyingkirkan semua lawan sebelumnya. Keunggulan sebagai tim Upper Bracket memberi mereka dua hak memilih dan mencekal map lawan, keuntungan besar di set veto map .
Fnatic, juara Masters Tokyo 2023 dan runner‑up Stage 1 EMEA, lolos dari Lower Bracket setelah duel sengit melawan Wolves Esports. Momentum tinggi, tapi emosional dan tekanan fisik tampak terasa meski tetap tangguh .
Breakdown Map per Map
Map 1: Sunset – PRX 13–11 FNC
Yang membuka seri, PRX menunjukkan kontrol awal yang solid—membawa skor 8–4 saat halftime. Fnatic sempat menyusul, tapi eksekusi post‑plant PRX jadi penentu ronde akhir . Kecepatan swap site dan rotasi ekonominya sangat matang.
Map 2: Icebox – FNC 17–15 PRX (OT)
Map ini menjadi panggung utama Fnatic—pertukaran clutch dari Alfajer dan respon cepat dari d4v41 menyebabkan overtime. Namun Fnatic berhasil mengunci keunggulan 17–15. Icebox jadi deklarasi bahwa EMEA bukan tandingan sepele.
Map 3: Pearl – PRX 13–10 FNC
PRX rebound dengan adaptasi cepat: agresi mid‑map dan koordinasi dua sisi tombak; map kontrol Pearl dieksploitasi lewat timing dan utilitas ketat. Meskipun ada jeda 5–7, PRX bangkit dan menutup lewat tekanan juara .
Map 4: Lotus – PRX 14–12 FNC
Kesalahan Fnatic dalam rotasi awal dieksploitasi PRX secara agresif—tim APAC tampak dominan dan rapih; menutup match 3–1 dan menjadikannya juara di Valorant Masters Toronto 2025 pertama mereka .
Dari perspektif komunitas, ini bukan hanya kemenangan:
“PRX GOAT STATUS CONFIRMED?” — sentiment kuat dari Reddit.Statistik & Performa Individu
| Pemain | Total Kill | ADR (Avg Dmg Round) | TIM |
|---|---|---|---|
Alfajer |
99 | 160.6 | Fnatic |
f0rsakeN |
81 | 143.8 | Paper Rex |
Kaajak |
81 | 143.2 | Fnatic |
Jinggg |
69 | 139.1 | Paper Rex |
d4v41 |
65 | 136.5 | Paper Rex |
Bintang PRX
f0rsakeN: 81 kills, gaya agresif, entry rusher andalanJinggg: 69 kills, memegang mid map & clutchd4v41: Stabil, konsisten, initiator utamaBintang FNC
Alfajer: 99 kills — MVP personal meski kalahKaajak: 81 kills, responsuant, clutch fighterCatatan:
Alfajer emang paling banyak kill, tapi PRX menangin game. Jadi inget kata coach: “Stats doang gak bikin menang, bro.” Namun keseimbangan damage + statistik pull‑through PRX pun solid: agresivitas tanpa kelalaian.Strategi Taktis & Penyesuaian
PRX
Agresif early-round, memanfaatkan utilitas timing optimal.
Rotasi site cepat, pembagian ekonomi, dan eksekusi pasca plant sistematis
Adaptasi cepat—dengan membaca pola FNC dan mengubah spread permainan sesuai kebutuhan.
Fnatic
Sukses di Icebox: tacit kill control dan permainan lambat-model—they dominated.
Namun di Sunset/Pearl/Lotus, agresivitas PRX mereka sulit dipatahkan.
Push balik di Lotus pun tertahan; rotasi dan utilitas terlambat membuat hasil kemenangan buy‑round tampak boros.
Komunitas Langsung Ngamuk—PRX Diangkat Jadi GOAT?
Di Reddit dan VLR.gg, nama PRX langsung trending. Komennya mulai dari yang bijak sampe yang nyeleneh:
“This isn’t just a win. It’s a cultural reset.”
“Fnatic got schooled. PRX is the future.”
“PRX mainnya kayak ngopi di warnet, padahal ini turnamen internasional!”
Orang-orang mulai naruh PRX sejajar sama tim legendaris kayak Sentinels, DRX, dan Optic Gaming.
Reaksi Komunitas & Media
VLR.gg: “PRX GOAT STATUS CONFIRMED?” — Reddit ramai dukung kemenangan PRX
Esports Insider: Highlight Fnatic comeback dari lower bracket tapi tetap kalah di pentas besar
Thespike.gg: Fokus pada veto map keunggulan PRX—dua map bans, dua map pick
eGamersWorld: Menyebut ini gelar Masters pertama PRX serta peningkatan besar pada timeline VCT mereka.
Pelajaran untuk Champions Paris 2025
PRX sekarang dianggap favorit, dengan fleksibilitas map, chemistry tim, dan eksekusi tajam. FNC wajib memperkuat endurance map pool dan pola rotasi anti‑rush; Icebox menunjukkan potensi, tapi konsistensi dibutuhkan.Kelompok top‑tier akan menatap PRX sebagai benchmark—terutama tim seperti Gen.G, Evil Geniuses, dan Sentinels.
Winner
Sebuah kemenangan yang tak disangka-sangka, sempat diremehkan para fansnya, apalagi hujatan-hujatan netizen yang kala itu sangat kecewa dengan posisi PRX yang selalu menjadi runner up di tiap event valorant.
PRX mengantongi US$350.000 dan 7 Championship Points menuju VCT Champions Paris 2025; momentum besar sebagai tim Asia‑Pasifik global.
FNC: Dapat US$200.000 dan 5 Championship Points—meski finis runner‑up, mereka masih dipercaya sebagai pesaing kuat EMEA dan kandidat rebut gelar dunia.
Fnatic: Kalah Tapi Gagah
Walaupun kalah, Fnatic tetap nunjukin kelas. Alfajer monster banget. Tapi ya itu, Valorant bukan game satu orang. Kekompakan PRX terlalu overwhelming buat mereka.
Mereka mungkin gagal sekarang, tapi jangan kaget kalo di Champions Paris 2025 nanti mereka datang bawa dendam, eh, semangat baru.
PRX Bukan Cuma Tim, Tapi Gaya Hidup
Dengan kemenangan ini, PRX bukan cuma jadi juara. Mereka udah jadi simbol kebangkitan Asia Tenggara di kancah Valorant global. Dari Singapura ke panggung dunia, PRX buktiin bahwa kerja keras + chemistry + mental baja = menangin dunia.
Toronto jadi saksi. FNC jadi korban. PRX jadi legenda.
Posting Komentar