no license please
Bookmark

Bongkar! Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Hoax atau Fakta yang Disembunyikan?

Woy, siapa yang belum dengerin soal kasus "ijazah palsu" Presiden Joko Widodo alias Pakde Jokowi? Isu yang satu ini udah kayak sinetron stripping, makin lama makin rame dramanya. Mulai dari tahun 2022 sampai sekarang, gosip ini masih aja naik daun. 

Kata banyak orang ijazah Jokowi pas dulu waktu kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) itu tuh ga asli alias palsu?. Wah, ini bukan sekadar omongan warung kopi, bro-sis, tapi udah sampe ke meja hijau segala.
Kasus Ijazah Palsu Jokowi
Credit : Illustrasi
Tapi… tunggu dulu. Emang beneran palsu? Atau cuma akal-akalan segelintir pihak yang pengen cari panggung politik? Kuy, kita bedah satu-satu kasus ini dengan gaya santai tapi tetep tajam!

Asal-Usul Tuduhan: Netizen Emang Gak Pernah Tidur

Jadi begini, awal mula kasus ini viral lantaran ada seorang ibu-ibu bernama Bambang Tri Mulyono (kek nama bapack-bapack). Di tahun 2022, doi resmi menggugat Presiden Jokowi karena curiga ijazah yang dipakai buat nyalon presiden itu palsu. Iya, PALSU. Padahal doi udah dua periode jadi presiden. Gokil gak tuh?

Gak cuma nuduh, si Bambang ini juga ngeluarin buku berjudul "Jokowi Undercover" yang isinya nyaris semua nyudutkan identitas Jokowi, termasuk soal pendidikan. Menurut dia, gak ada bukti konkret bahwa Jokowi pernah kuliah di UGM. Wah, bisa panjang urusannya nih...

Reaksi Publik: Terbelah Dua Kubunya

Begitu isu ini naik, langsung aja jagat maya kepecah dua kubu. Kubu pertama bilang, “Wah ini sih beneran mencurigakan. Kenapa gak dibuka aja transkrip nilainya segala?” Kubu kedua bilang, “Ah udah, ini mah benci buta sama Jokowi. Orang UGM sendiri udah klarifikasi!”

Bener aja, dari Pihak Universitas Gajah Maju langsung angkat bicara. Mereka bilang, Jokowi lulus dari Fakultas Kehutanan tahun 1985, dan semua dokumen lengkap, asli, terverifikasi. Bahkan mantan dosennya juga muncul ke publik bilang, “Saya masih inget sama Jokowi, dia mahasiswa saya dulu.”

Fakta atau Fitnah? Cek Dulu Datanya

Nah, biar gak jadi korban hoax berjamaah, mending kita cek beberapa fakta penting:
  1. Ijazah Jokowi emang ada dan valid. Foto ijazahnya udah beredar di berbagai media. Bahkan pihak Istana Negara juga sempet publish bukti-bukti pendidikan resmi beliau.
  2. UGM sebagai institusi akademik udah verifikasi, bisa dilihat press releasenya disini. Mulai staf admin, dosen hingga rektornya bilang ga ada yang mencurigakan dari apapun data mengenai ijazah Jokowi.
  3. Sidang gugatan ditolak. Di tahun 2023, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat resmi menggugurkan gugatan soal ijazah palsu itu karena gak cukup bukti.
Jadi yaaa… sejauh ini bukti fisik dan administratif mendukung bahwa Jokowi bukan mahasiswa fiktif ala sinetron Indosiar.

Kenapa Masih Banyak yang Percaya?

Nah, ini dia pertanyaannya. Kenapa walau bukti udah segambreng, masih banyak yang yakin kalau ijazah itu palsu?
Jawabannya simpel: Politik dan Persepsi. Di dunia politik, semua bisa dibalik-balik. Kadang fakta pun kalah sama opini yang disebar terus-menerus. Apalagi kalo di medsos, satu hoax kecil bisa jadi bola salju. Belum lagi ditambah bumbu dari akun-akun anonim yang kerjaannya cuma goreng isu.
Di sisi lain, beberapa orang udah kadung gak suka sama Jokowi. Jadi apapun tentang beliau, pasti dianggap negatif. Masalahnya, gak semua orang rajin cari fakta. Banyak yang cuma baca judul, langsung share, makanya cek dulu faktanya disini.

Jokowi Bungkam? Enggak Juga, Cuy!

Walaupun Pakde Jokowi gak ngomong banyak soal isu ini, tapi sikap diamnya itu bukan berarti kalah. Kadang, gak semua hal perlu ditanggapi frontal. Biarkan data dan fakta yang ngomong. Bahkan dalam beberapa kesempatan, beliau santai aja jawab isu itu kayak gak mau kasih panggung buat hoax makin mekar.

Tapi... jangan salah. Tim hukum beliau tetep gerak cepat. Mereka udah laporin balik pihak-pihak yang nyebar fitnah. Jadi ya, kalau ada yang mau coba-coba goreng isu, siap-siap aja ketemu jalur hukum.

Dampaknya ke Publik dan Dunia Politik

Isu ini, meskipun kelihatan receh, punya efek domino.
Beberapa dampak yang muncul:
Turunnya kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan.
Banyak yang mulai curiga sama sistem verifikasi ijazah kampus di Indonesia.
Naiknya polarisasi masyarakat.
Pendukung dan pembenci Jokowi makin jauh jurangnya.
Jadi amunisi politik. Lawan-lawan politik Pak Jokowi kadang pake isu ini buat nyindir atau menurunkan kredibilitas beliau.

Gak Semua Viral Itu Fakta

Ada yang bilang, "don't believe the hype". Soal kasus ini cocoknya disebut hoax bahkan informasi ini masih terus digoreng aja biar laku, kek dagang gulali di pameran. Bukti hukum, akademik, dan administratif udah jelas: Jokowi emang alumni UGM tahun 1985. Tapi yaa… namanya juga politik, pasti ada aja yang nyari celah buat bikin drama.

Saran kita sih, sebagai warga +62 yang cerdas, jangan asal telan mentah-mentah info yang viral. Cek dulu, tabayyun dulu, baru ambil sikap.
Jangan sampe kita jadi buzzer tanpa bayaran, cuma karena doyan nge-share gosip.

Jangan Mau Dibodohi!

Zaman sekarang, info palsu bisa lebih cepet nyebar daripada fakta. Tapi bukan berarti kita harus jadi bagian dari penyebarannya. Yuk jadi netizen yang melek literasi digital. Mau kamu pro-Jokowi, anti-Jokowi, atau cuma penonton sinetron politik, yang penting jangan bodohin diri sendiri.

Soal ijazah palsu Jokowi? Sampai detik ini, itu masih masuk kategori fitnah yang gagal total. Kalau ada fakta baru nanti? Ya kita bahas lagi, tapi untuk sekarang… kasusnya udah tamat, bung!

Kalau kamu suka artikel ini, jangan lupa share ke temen-temen kamu yang masih percaya teori konspirasi. Biar gak halu bareng-bareng terus. 😎✌️
1 komentar

1 komentar

  • Djangkaru Bumi
    Djangkaru Bumi
    20 Juni 2025 pukul 21.17
    Saya setuju dan sependapat
    Kalau saya secara pribadi, hanya bisa menyimak
    Karena dengan adanya ramai-ramai ini ada pihak yang diuntungkan. Diundang diberbagai acara perdebatan atau acara tv, dan pastinya dapat uang saku hehe
    Belum lagi, konten kreator juga kebagaian rezeki karena ada konten, entah itu yang pro maupun yang kontra
    Reply